Surat Untukmu

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

"Surat yang ku tulis untukmu".

Duhai engkau yang hatiku rindu karenanya...

tak sanggup rasanya jika menuangkan rindu ini, lewat kata-kata 
yang ku tuliskan untukmu. Berjuta kata telah tercipta karenamu.
Begitu banyak syair yang terukir di kalbu, terkadang hati ini menyebut namamu.
Ku ingin meluahkan indahnya rindu ini, bila pertemuan telah memanggilku. 
tapi jarak tak pernah mempertemukan kita, hingga hanya doa lah sebaik-baiknya
untaian kata ku untukmu.

Takdir telah mempertemukan kita, takdir jua yang telah memisahkan kita, 
teringat pada pertemuan yang tak disangka, dengan belahan jiwa yang begitu ku puja.
Ingin rasanya ku mendekapmu, ingin pula ku mencium keningmu, 
karena indahnya senandung rindu ini menyebut namamu. Tapi diriku tahu, 
engkau belumlah menjadi halal untukku. 

Wahai belahan jiwa...

Walau indahnya rindu ini, telah menudungi hatiku yang teringat padamu.
Namun yakinlah, aku tetap menjaga kesucian cintaku padamu. 
karena ku tak ingin mencintaimu melebihi cintaku pada-Nya.
Engkau adalah lembah cinta, ingin ku dayuh bahtera cintaku untukmu. 
hingga akhirnya rasaku bermuara di dermaga hatimu. 
Diriku tak menampik, betapa sukarnya hati ini untuk tidak merinduimu.

Duhai yang ku sayang...

Tak tahu sedang apakah kau disana, jagalah dirimu dimanapun kau tengah berada.
Janganlah kau rapuh, kala rindu menghampiri hatimu. janganlah engkau bersedih
bila saat ini kita belum di pertemukan oleh-Nya. Yakinlah jika engkau yang terbaik untukku, Tuhan akan mempertemukan kita di penghujung penantian selama ini.

Keteguhan hatimu akan mengisyaratkan kesucian cintamu padaku,
begitu pula diriku. jika tertulis takdirnya engkau adalah amanah bagiku, 
aku akan menjemputmu dengan cara yang telah di tetapkan oleh-Nya.
Usaplah air matamu jika engkau merinduiku. Berdoa'lah pada-Nya, agar kelak 
rasa kita tiada terselimuti oleh nafsu. Engkau pun harus tahu, hati ini enggan walau sekadar melihatmu bersedih, jadikanlah Ilahi sebagai puncaknya cinta dihati kita.
Agar kelak kita tidak menjadi insan yang tiada berguna.

Karya: Muhammad Habibi 

( 9 desember 2013 )