بِسْÙ…ِ اللهِ الرَّØْمنِ الرَّØِيمِ
Surat ini ku tuliskan untuk seorang yang sangat aku sayangi, walaupun aku tahu betapa sukarnya kau memahami ketulusanku. Dengan segala derai airmata, ku coba meluahkan segenap rasa yang memayungi hatiku. supaya engkau sadar betapa aku sangat mencintaimu.
Tak kusangka begitu kejam hukuman yang kau jatuhkan untukku, setelah sekian lama penantianku untuk menyambut cintamu, dengan mudahnya kau renggas segenap pucuk pengharapanku. Bukankah aku sebelumnya pernah berkata padamu. Hanya satu yang ku pinta darimu, janganlah kau rusak hati orang yang berlindung padamu.
Cita-cita terbesar didalam hatiku, hanyalah hendak bisa hidup didekatmu, sampai matiku. Namun mengapa kau tega merenggut segala impianku. Bukankan kau tahu, bahwa dirimulah harapan terbesar didalam hidupku. Sekian lama aku menunggu dirimu, hingga tiada masa yang tak pernah kulewati, hanya demi untuk kau menjadi kekasih sejatiku.
Tapi dengan penantian itu pula, kau hempaskan segenap cintaku. Kau goreskan luka yang sungguh menyayat hatiku, hingga tiada lagi kekuatan didalam jiwaku. Tahukan kiranya engkau duhai kekasihku…Di dalam hidupku, kaulah alasan mengapa aku kenal akan diriku dan cinta, setiap kali aku melihat dirimu dari kejauhanku, setiap itupula keyakinanku semakin tumbuh, untuk menjadikan kau kekasih sejatiku.
Aku sangat mencintaimu, aku sangat menyayangi dirimu, akan ku relakan hidupku hanya untuk membahagiakanmu. Cintaku padamu takkan pernah mati sepanjang hayatku, Dengan segenap rasa dan ketulusanku, akan ku abadikan namamu di hatiku. biarlah alam ini yang akan menjadi saksinya, bahwa aku sangat mencintaimu.
Tapi walaupun demikian hukuman yang kau jatuhkan padaku, sudah ikhlas hati ini menerimanya. Dengan segenap jiwa dan ragaku, akan kusimpan hati dan cinta ini dari hidupmu. Dan akan ku bawa sampai aku mati. Tapi ingatlah, bahwa cinta ini akan selalu hidup didalam jiwaku.
Cinta ini akan senantiasa abadi dihatiku, takkan pernah hilang dari ragaku. Biarlah kenangan cintaku terhiasi disetiap perjalanan hidupku. Walaupun aku harus sendiri mengarungi bahtera ini, kau akan selalu ku bawa berlayar dengan cintaku.
Maafkan aku jika tak sempat mengunjungi dirimu dikala kau sakit, bukan karena aku tak berani, tapi karena aku menjaga amanahmu. Padahal semenjak aku tahu keadaanmu, tak pernah tenang pikiranku, begitu resah perasaan di jiwaku. Karena bilamana harapanku terluka, hati inipun akan merasakannya.
“Tapi percayalah… hati ini selalu menjagamu, dengan segala doa’ yang senantiasa aku panjatkan pada Tuhan”.
Jika memang keputusan itu telah kau pilih untuk hidupku, InsyaAllah akan ku pegang teguh dihatiku. Ku relakan kebahagian ini hanyut bersama harapanku. Tapi bilamana kau pinta aku untuk melupakanmu, dengan kejujuran hati aku sampaikan, bahwa cintaku dan namamu akan kubawa sampai matiku.
Karya : Muhammad Habibi
( 3 Januari 2016 )
15 Comments
Lanjutkan.... Luar biasa... :-)
ReplyDeleteLanjutkan.... Luar biasa... :-)
ReplyDelete:'(
ReplyDeleteMirip kisah sy
ReplyDeleteMirip kisah sy
ReplyDeleteseperti ceritaku saat ini :'( namamu akan selalu abadi dihatiku dan kisah cinta kita akan kubawa sampai mati. Karena orang tuaku tiada merestui kita.biarlah mereka bahagia dan hatiku hancur bersama harapanku terhadapmu
ReplyDeletesampai kapanpun kau akan abadi dihatiku selamanya
bagus sekali tulisannya...
ReplyDeletesalam kenal...
luar biasa.
ReplyDeleteSemoga mendapatkan cinya yang sejati. Amin.
ReplyDeleteluar biasa...
ReplyDeletesangat sedih membacanya, tak tersa jadi ingat masa lalu.
ReplyDeleteTerima kasih semoga kita tetap bisa menjalin hubungan silaturrahmi yang baik dan berkah.
ReplyDeleteAamiin :)
DeleteInsyaAllah bang. aamiin.
DeleteAlhamdulillah.
ReplyDelete"Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan".