Indahnya Taubat sang Pecinta

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

https://www.muhammadhabibi.com/2013/12/indahnya-taubat-sang-pecinta.html

Di dunia yang penuh dengan berbagai dosa ini, Allah tidak pernah murka kepada hamba-hambanya yang bertaubat, manusia yang memiliki karakter pendosa dan perusak Allah telah`memberikan gambaran kepada kita untuk pulang menuju Sang Pencipta.


Ada 3 tahap orang yang bertaubat kepada Allah, Ada orang yang bertaubat karena dia takut atas dosa-dosanya, karena ancaman Allah yang begitu pedih bagi orang-orang yang ingkar dan bermaksiat kepada Allah, itulah yang disebut sebagai taubatul Mukminin, taubatnya umumnya orang-orang beriman, pada peringkat taubat yang selanjutnya yaitu taubatnya para Arifun, para sufi, mereka bertaubat bukan karena dosa-dosannya, bukan karena kemaksiatannya tetapi karena kealpaannya untuk mengingat Allah.

Mengingat dalam segala hal dan dalam bentuk, wujud, eksistensi jiwanya, ketika dia beribadah dia tidak memandang Anugerah misalnya, para arifin langsung bertaubat, ketika dia mendapat nikmat dia tidak  langsung bersyukur, itu adalah wujud kealpaan, dia langsung bertaubat, ketika mendapat cobaan tetapi dia tidak sabar dan ridho para arifun langsung bertaubat,,,

ketika dia tidak istiqomah dia langsung bertaubat, taubat inilah yang disebut sebagai taubat Al-Inabah, taubatnya para arifun, dia datang dengan hati yang kembali, kembali kepada Allah dari kealpaan-kealpaannya, para arifundia lebih takut manakala tidak dicintai oleh Allah tidak di Ridhoi, tidak di Rahmati dibanding sekedar siksa yang pedih sekalipun, karena itu para arifun terus menerus mengucapkan Istighfar tapi hatinya yang istighfar, manakala hatinya menjadi ruang bagi selain Allah, dia bergegas kembali, karena dia menghargai dan menghormati keagungan Allah dibalik bunyi  استغفر الله العظيم

Dia menghargai '' SesungguhNya engkau Maha ampun dan Maha kasih Sayang '' ampunan dan kasih sayang itu merupakan sesuatu yang lebih mulia dari segala-galanya, dia ingin terus kembali hatinya, hatinya yang senantiasa ingin terus memandang kepada Allah, dan hatinya tidak ada ruang lain kecuali ruang ilahi, hati yang kembali, kembali ketika dia alpa dari Allah,,,

Taubat yang ketiga adalah taubatnya kaum Awwabin, siapa awwabin itu, mereka adalah para nabi dan rasul, mereka bertaubat dari segala halselain Allah ,yang disebut di dalam Alquran " sebaik-baik hamba adalah awwan ( awwabin ) '' dia tidak ingin selain Allah, dia tidak ingin orientasi yang bukan Allah, itulah jiwa para nabi dan rasul, 

banyak sekali kejadian yang menimbulkan cobaan demi cobaan untuk para nabi dan rosul, disaat para nabi dan rosul mulai mencintai yang lain, ketika nabi Ya'qub mulai mencintai Yusuf ada cobaan disana, ketika nabi Ibrahim mulai mencinta Ismail ada cobaan disana, ketika Siti Maryam mulai mencintai putranya Isa As, mulai ada cobaan disana, ketika nabi Adam As mulai mencintai surga ada cobaan disana,,,

Apapun taubat kita, apakah kita sebagai tawwabin, apakah kita tergolong munibin, ataukah kita tergolong awwabin, semuanya dicintai oleh Allah, Allah hanya ingin dan menginginkan hambanya kembali,,,

Suatu ketika Robia'h Al-adawiah Ra. didatangi seorang preman ahli maksiat, yang seluruh tindakan dosa pernah dilakukannya, wahai Robia'h, apakah Allah akan mengampuni dosa-dosa saya yang begitu besar dengan reputasi maksiat dan dosa saya ? jawab Robia'h kalau Allah mengampuni dosa-dosamu pastilah engkau bertaubat, Robia'h tidak menjawab kalau engkau bertaubat Allah pasti mengampuni, orang-orang seperti Robia'h  senantiasa memandang taubat sebagai akibat dari ampunan Allah, ampunan Allah itu mendahului orang-orang yang bertaubat, apabila seseorang di ampuni oleh Allah, orang itu juga di takdirkan bertaubat, dan berhasrat begitu kuat kembali kepada Allah,,,

marilah terus menerus kita bunyikan zikir taubat kita, jangan enggan, jangan gengsi, jangan pula kita menunda apa yang disebut taubat kita kepada Allah, karena tak ada hari-hari yang indah kelak di akhirat kecuali ketika kita mendapatkan ampunan Allah, karena kita tidak bisa mengandalkan amal baik kita, ibadah kita, bahkan seluruh prestasi kita, seluruh ibadah kita yang selama ini kita lakukan, karena sesungguhnya manusia itu tempatnya lupa dan dosa,,,

Allah adalah tempatnya kebenaran, Allah tempatnya berjaga tiada batas, kita ini hanyalah hamparan putih, terserah goresan indah ataukah noda-noda yang akan kita gariskan ke dalam kertas putih itu, tetapi Allah dengan segala Maha AgungNya, segala Maha KasihNya tetap menunggu taubatnya sang hamba,,,



sumber : kutipan ceramah Guruku KHM.Luqman Hakim 
disalin   : MHD. Habibi Selri
09 Desember 2013

Post a Comment

2 Comments

  1. Artikel bagus untuk menambah ilmu dan cinta pada Allah SWT.

    ReplyDelete

"Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan".