Salah seorang ulama di masa kini yang senantiasa menghasilkan banyak karya dan puisi. Gus Mus disebut juga dengan nama lengkapnya yaitu KH Ahmad Mustofa Bisri pernah menyebutkan bahwasannya sederhana merupakan salah satu kunci untuk dekat dan tetap dimuliakan Allah SWT. Menurut pandangan Gus Mus, jika seseorang menjalani hidup dengan sederhana, maka pikirannya jernih dan moderat.
Demikianlah yang pernah disampaikan Gus Mus ketika mengisi tausiyah pada Haul ke-20 KH Muslich di Perguruan Diponegoro yang berada dijalan Sunan Giri, Masjid Jami’ Al-Hidayah Rawamangun, Jakarta Timur.. menurut beliau KH Muslich merupakan seorang pejuang pergerakan yang gigih dan juga merupakan tokoh Nahdlatul Ulama.
“Jadi sebenarnya kalau kita ingin dekat dengan Allah SWT dan tetep dimuliakan oleh Allah SWT caranya mudah sekali yaitu kita tetap jadi manusia saja. Gak usah lagi ingin jadi yang macem-macem. Tapi syaratnya ya itu: sederhana,” kata Gus Mus.
Gus Mus sendiri mengaku jika beliau mengetahui KH Muslich melalui KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur dan dr H Fahmi Djafar Saifuddin ketika dirinya ke Jakarta. Menurut pandangan Gus Mus, KH Muslich merupakan salah seorang sosok yang sederhana. Dan melalui kesederhanannya itu pula, membuat orang tidak banyak tahu bahwa KH Muslich juga merupakan salah seorang pejuang, kiai besar, dan juga sebagai pendidik.
“Itu hanya dengan melihat (Kiai Muslich) saja, saya sendiri sudah mendapat ilmu yang banyak. Dari kesederhanaan yang beliau ajarkan, dari sikap beliau terhadap anak-anak muda, dan juga sikapnya kepada orang yang lebih tua, kesederhanaannya itulah yang menjadi hal yang luar biasa. Jadi kalau ada orang yang ketemu dengan kiai Muslich gak akan tahu bahwasanya kalau beliau ini seorang pejuang, seorang kiai besar, dan juga merupakan seorang pendidik,” kata Gus Mus.
Selain kesederhanaan yang beliau ajarkan, KH Muslich juga disebut Gus Mus sebagai seorang sosok yang memuliakan dan memanusiakan manusia. Hal itu tercermin dari berbagai sikap KH Muslich yang mau mendengarkan setiap pendapat orang lain.
“Jika ada anak muda yang ngomong belia mendengarkan dengan penuh perhatian. Orang gak begitu pintar ngomong dengan beliau, beliau sudah tau apa yang diomongkan, didengarkan,” ucapnya.
Menurut pandangan Gus Mus, kini sedikit sekali orang yang memuliakan dan memanusiakan manusia seperti yang ditampilkan KH Muslich. Terangnya.
“Mempertahankan kemanusiaannnya saja sudah jarang dan langka pada masa kini, apalagi memanusiakan manusia. Beliau ini memiliki sifat yang bisa memanusiakan manusia, tidak pernah pandang bulu pad siapapun, asal dia manusia maka dimuliakan karena Allah memuliakan manusia. Silahkan saja anda tanya kepada mereka yang pernah mengalami, berjumpa dengan almarhum pada semasa hidupnya,” jelasnya Gus Mus.
Sumber : Jakarta, NU Online
0 Comments
"Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan".