Sebelumnya izinkanlah kiranya saya
menceritakan sedikit kisah tentang sang Maestro Syair dalam kehidupan dunia
sufi. Dan ia "Jalaluddin Rumi" merupakan salah satu tokoh yang
fenomena dalam perjalanan spritual sang murid dalam menuju puncak cintaNya. Ia
lah salah satu insprisi saya dalam menukilkan syair dan kisah di dalam hidup,
dan dengan kecintaan saya pada beliau mari kita doa'kan semoga beliau menjadi
hamba yang di cintai dan kekasih Allah Azza wa Jalla. Dan semoga pula
dengan semua karyanya kita mendapatkan hikmah dan hidayah dari Allah SWT.
Nama aslinya adalah Maulana Jalaluddin
Rumi Muhammad bin Hasin al Khattabi al- Bakri atau yang sering pula kita sebut
Jalaluddin Rumi adalah merupakan seorang penyair sufi yang lahir di Balkh
(sekarang yang disebut Samarkand) pada tanggal 6 Rabiul Awwal pada tahun 604
Hijriah, atau bertepatan pada tanggal 30 September 1207 Masehi. Ayahnya masih
dalam keturunan Abu Bakar, yang bernama Bahaudin Walad. Sedangkan ibunya
berasaldari keluarga kerajaan Khwarazm. Ayah Rumi merupakan seorang cendekia
yang sangat saleh, ia mampu berpandangan kedepan, dan merupakan seorang guru
yang terkenal di Balkh.
Pada tuhan 1244 M, Jalaluddin Rumi
bertemu dengan seorang Syekh spiritual yaitu Syekh Syamsuddin dari Tabriz, yang
mengubahnya menjadi sempurna dalam ilmu Tasawuf. Setelah gurunya Syekh
Syamsuddin wafat, Jalaludiin Rumi kemudian bertemu dengan Husamuddin Ghalabi,
dan mengilhaminya untuk menuliskan pengalaman Spiritualnya dalam karyanya yang sangat
terkenal yaitu “Matsnawi al Ma’nawi. Ia pun mendiktekan karyanya tersebut
kepada Husamuddin sampai akhir hayatnya pada tahun 1273 M.
Melalui puisi-puisinya Jalaluddin Rumi
menyampaikan bahwa pemahaman atas dunia mungkin hanya bisa didapat lewat cinta,
bukan semata-mata lewat kerja fisik saja. Dalam puisinya Jalaludiin Rumi juga
senantiasa menyampaikan bahwa Tuhan sebagai satu-satunya tujuan dan tidak ada
yang menyamainya.
Salah satu karyanya yang paling terkenal
adalah :
“Jangan tanya apa agamaku. Aku bukanlah
yahudi, dan bukan zoroester, bukan pula islam. Karena aku tahu, begitu suatu
nama tersebut olehku, kau akan memberikan arti yang lain dari pada makna yang
hidup di hatiku”.
Berikut adalah merupakan kumpulan dari
kata-kata mutiara Jalaluddin Rumi :
“Setiap saat mengandung seratus pesan dari Tuhan, Pada setiap kali seruan “Oh, Tuhan,” Dia menjawab seratus kali, “Aku di sini”.
“Tuhan menaburkan cahayaNya kepada segenap manusia. Bahagialah bagi mereka yang telah menadahkan kain untuk menerimanya”.
"Seperti halnya Nabi Adam dan Hawa yang
melahirkan sekian banyak jenis, Cinta itupun lahir dalam sekian banyak bentuk.
Lihatlah, dunia ini penuh dengan lukisan, namun dunia tidak memiliki bentuk".
“Bagi
mata yang terang cinta adalah keajaiban cahaya abadi, meskipun dalam wujud
kasar ia adalah bentuk dan kedirian”.
“Isilah hatimu dalam percakapan dengan
orang yang selaras dengan kata hatimu, carilah kemajuan rohani dari orang yang
telah maju”,
“Jika pelita mengambil cahayanya lilin
setiap orang yang melihat pelita itu tentu akan melihat lilin, baik melihat
cahaya Tuhan dari pelita para KekasihNya, atau melihat cahayaNya dari lilin
mereka yang sudah terdahulu”.
“Persahabatan yang suci menjadikanmu
seorang dari mereka, sekalipun engkau batu atau pualam, engkau akan menjadi
permata bila engkaumenjadi tingkat manusia perasa”.
“Ketika diriku jatuh cinta diriku merasa
malu terhadap semua, itulah yang bisa diriku katakan tentang cinta”.
“Sejak aku dengar tentang cinta ku
manfaatkan hidupku, hatiku dan mataku di jalan ini, aku pernah berpikir bahwa
cinta dan yang di cintai itu berbeda, kini aku mengerti bahwa keduanya sama”.
"Jadilah kekasih untuk dirimu sendiri!
Lampaui lah dua dunia. Dan tinggalah di kediaman sendiri! Pergi, janganlah
mabuk dengan anggur dan kecongkakan – kecongkakan itu! Lihatlah kilauan wajah
itu dan sadarkanlah akan dirimu sendiri".
"Meskipun diriku diam tenang bagaikan
ikan, Tapi diriku gelisah pula bagai ombak didalam
lautan".
"Bila tidak ku nyatakan keindahanMu didalam kata, akan kusimpan kasihMu didalam dada".
"Ketahuilah, apapun yang menjadikan dirimu
tergetar, itulah yang terbaik untukmu! Dan karena itu pulalah, qalbu seorang
pecintaNya lebih luas dari pada SinggasanaNya".
"Pakailah kesyukuranmu
seolah itu adalah jas pelindung bagimu, niscaya syukur akan senantiasa memberi
kepuasan di setiap aspek kehidupanmu".
"Perpisahan
hanyalah untuk orang-orang yang mencintai dengan mata kasarnya, karena untuk
orang yang mencintai dengan mata hati dan jiwanya, takkan ada kata perpisahan".
"Dunia manusia itu adalah batin yang
memiliki kemegahan. Karena itu duhai para sahabat, mungkinkah engkau akan
menjadi bijak, sementara yang relatif terus saja engkau jadikan pujaan...?
Sebuah karya dari Jalaluddin Rumi
Di tulis ulang oleh : Muhammad Habibi
7 Comments
Sangat suka setiap kali membaca karya Jalaluddin Rumi.
ReplyDeletekarna karyanya banyak mengkritik kehidupan yang hanya melihat dunia smata dan hanya melihat yang tampak saja.
Sukses trus dalam berkarya akhi...
Terima Kasih telah mampir ke blog saya...
DeleteSemoga kita bisa jadi hamba yang lebih baik lagi...
Amin. Sukses terus dalam berkarya:)
ReplyDeleteAmin, Terima Kasih.
ReplyDeleteSama-sama akhi.
ReplyDeletePakailah kesyukuranmu seolah itu adalah jas pelindung bagimu, niscaya syukur akan senantiasa memberi kepuasan di setiap aspek kehidupanmu
ReplyDeleteMantap
Terima Kasih
Delete"Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan".