50+ Kata Bijak Islam Nawawi Al-Bantani

بِسْÙ…ِ اللهِ الرَّØ­ْمنِ الرَّØ­ِيمِ
 50+ Kata Bijak Islam Nawawi Al-Bantani

Salah seorang ulama yang sangat terkenal di Indonesia terutama dikalangan pesantren. Syekh Nawawi Al-Bantani lahir di daerah Tanara, Serang pada tahun 1230 H/1813 M. Dan beliau meninggal di kota Mekkah, Hijaz pad tahun 1314 H/1897 M. Beliau merupakan ulama yang terkenal secara Internasional dan menjadi salah satu Imam Masjidil Haram. Syekh Nawawi Al-Bantani merupakan seorang ulama yang aktif dalam menulis karya tidak kurang dari 115 karya yang telah beliau tulis mulai dari kajian ilmu fiqih, tauhid, tasawuf serta ilmu hadist. 

Berikut merupakan nasehat-nasehat bijak Syekh Nawawi Al-Bantani:

“Siapa yang bisa merasakan ketulusan dari cinta kepada Allah, dia akan lari dari segala hal selain dariNya, dan meninggalkan semua yang disenanginya demi Dia yang dicinta.”

“Dan Barang siapa yang masuk kubur tanpa membawa bekal, ibarat orang yang akan mengarungi laut tanpa perahu.” Maka dari itu, dia akan tenggelam dan tidak akan selamat.

Ada 3 hal yang tidak akan dapat tercapai dengan 3 hal yaitu: 
1. kaya tidak akan pernah dapat dicapai dengan khayalan
2. keremajaan tidak pula dapat dicapai dengan bersemir, 
3. dan sehat juga tidak akan bisa dicapai hanya dengan obat-obatan semata.” 
Kaya adalah karena sesungguhnya karunia Allah Swt semata, keremajaan juga tidak dapat dikembalikan dengan menyemir uban, dan sehat atau sembuh pada hakikatnya adalah berkat izin Allah SWT semata. 

Ada 4 perkara yang akan sempurna dengan 4 perkara lainnya, yaitu : kekurangan dalam shalat disempurnakan dengan sujud sahwi, puasa Ramadhan disempurnakan dengan membayar zakat fitrah, kekurangan dalam ibadah haji disempurnakan dengan membayar fidyah, dan iman disempurnakan dengan jihad.”

Ada 8 perkara yang menjadi perhiasan bagi 8 perkara lainnya :
1. Sifat ‘afaf (memelihara diri dari meminta-minta) adalah perhiasan bagi kefakiran,
2. Bersyukur merupakan perhiasan bagi nikmat yang telah Allah berikan,
3. Kesabaran adalah perhiasan bagi musibah,
4. Sifat rendah hati adalah perhiasan bagi nasab keturunan,
5. Sifat santun merupakan perhiasan bagi ilmu,
6. Sifat merendah adalah perhiasan bagi penuntut ilmu,
7. Tidak menyebut-nyebut pemberian merupakan perhiasan bagi kebaikan,
8. Khusyuk merupakan perhiasan shalat.

Manusia itu terbagi menjadi 3 golongan dan tiap-tiap golongan mempunyai ciri khas tersendiri. Ketiga golongan tersebut adalah :
1. Golongan manusia yang menyembah Allah karena takut terhadap azab-Nya,
2. Golongan manusia yang menyembah Allah karena berharap rahmat-Nya,
3. Golongan manusia yang menyembah Allah karena cinta kepada-Nya.
Golongan pertama memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Merendahkan dirinya di hadapan Allah,
2. Menganggap kebaikannya sedikit,
3. Menganggap keburukannya banyak.
Golongan kedua memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Menjadi teladan bagi orang lain dalam segala kondisi,
2. Menjadi paling dermawan dengan harta dunianya karena dia zuhud dalam urusan duniawi,
3. Selalu berbaik sangka kepada Allah terhadap segala yang diciptakan-Nya.
Golongan ketiga memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Akan memberikan apa yang dicintainya dan tidak menghiraukan apapun jika telah mendapatkan ridha Allah,
2. Akan mengerjakan amal shalih sekalipun kemauannya menolak dan tidak memberi ruang untuk mengikuti hawa nafsu, yang penting Allah meridhainya,
3. Selalu menaati perintah Tuhannya dan menjauhi larangan-Nya.

Seorang hamba yang diberi 10 perkara terpuji pasti akan selamat dari berbagai macam bencana dan petaka. Dia akan meraih derajat muqarrabin (orang yang didekatkan dirinya kepada Allah) dan derajat orang-orang yang bertakwa. Sepuluh perkara terpuji itu adalah :

1. Ucapan yang selalu jujur disertai hati yang selalu qanaah (merasa puas),
2. Kesabaran yang sempurna disertai rasa syukur yang terus menerus,
3. Kefakiran yang langgeng disertai sikap zuhud,
4. Tafakur yang langgeng disertai perut yang kosong,
5. Kesedihan yang langgeng disertai rasa takut kepada Allah,
6. Keprihatinan yang langgeng disertai tubuh yang tawadhu,
7. Sikap lemah lembut yang langgeng disertai kasih sayang,
8. Kecintaan yang langgeng disertai rasa malu,
9. Ilmu yang bermanfaat disertai amal shalih,
10. Keimanan yang langgeng disertai akal yang sempurna.


       Sebuah karya Nawawi Al-Bantani
Di tulis ulang oleh : Muhammad Habibi 

Post a Comment

0 Comments