KIsah Anak Dzun Nun Al-Mishri dan Ikan | Dzun Nun Al-Mishri

بِسْÙ…ِ اللهِ الرَّØ­ْمنِ الرَّØ­ِيمِ

KIsah Anak Dzun Nun Al-Mishri dan Ikan | Dzun Nun Al-Mishri

Salah seorang ulama yang terkemuka dimasanya yaitu Dzun Nun Al-Mishri merupakan salah seorang tokoh tasawuf yang memiliki ilmu yang dalam serta luas dan senantiasa menjaga kerendahan hatinya dan juga melalui 'tangannya' seorang wanita bernama Rabi'atul Adawiyah bertaubat kepada Allah dan kemudian oleh Allah SWT mengampuninya bahkan mengangkatnya menjadi salah seorang kekasih-Nya.

Ada pula cerita unik tentang Dzun nun al-Misri yang menyibak hikmah di dalamnya. Pernah dikisahkan bahwa Dzun nun Al-Mishri adalah seorang ulama yang sangat suka memancing ikan. Pada saat bulan puasa, sambil jalan-jalan, dia selalu berburu ikan di sungai, dan biasanya ikan yang didapat dari memancing itu lalu dimasak dan dimakan sebagai menu buka puasa.

Suatu hari, Dzun nun Al-Mishri mengajak anak perempuannya ikut memancing. Saat itulah  tiba-tiba putrinya mengingatkan kepada ayahnya yang sufi, 'alim, dan muhadits itu bahwa ikan yang ada di sungai tersebut sedang dan selalu bertasbih kepada Allah SWT. 

Kalau seandainya ikan tersebut diambil, kemudian disembelih lalu dimakan maka mereka akan berhenti berdzikir kepada Allah SWT. Akhirnya, Dzun nun Al-Mishri mengiyakan perkataan anaknya, lalu pulang tanpa membawa ikan yang telah di dapatkan olehnya. 

Sejak saat itu Dzun nun Al-Mishri 'pensiun' menjadi pemancing dan selalu bertawakal kepada Allah, tentu saja setelah melakukan ikhtiar tanpa mengganggu makhluk Allah  SWT yang ada di muka bumi.

Akhirnya Allah SWT membalas Dzun nun Al-Mishri dan putrinya itu dengan makanan surga, setiap waktu Maghrib selalu datang pasukan elite yang membawa makanan super lezat. "Ini adalah makanan dari Sang Raja untuk kalian berdua wahai tuan," kata pasukan itu. Begitulah setiap hari selama 30 tahun lamanya.

Sesudah 30 tahun berlalu dari sejak mereka ingin menangkap ikan pada waktu itu dan putri Dzun nun Al-Misri wafat dan sejak saat itu pula pasukan elite utusan Sang Raja tidak lagi datang untuk membawa makanan ke rumahnya dan Dzun Nun Al-Mishri menyadari bahwa anugerah itu merupakan karomah dari putrinya beliau. 

*Kisah Islami

Post a Comment

0 Comments