Orang-orang memujimu atas apa yang mereka sangka ada pada dirimu. Karena itu, celalah dirimu atas apa yang kau ketahui ada pada dirimu.
-Ibnu Atha’illah al-Askadandari
Manusia memujimu atas sifat-sifat terpuji yang ada padamu. Oleh sebab itu, janganlah engkau tertipu dan terpesona oleh segala pujian mereka kepadamu, tetapi celalah dirimu sendiri. Maka dari itu celalah dirimu sendiri karena apa yang tidak sesuai dengan sangkaan manusia kepadamu.
Oleh sebab itu, Sayyidina Ali RA senantiasa berdoa:
“Ya Allah, jadikanlah kami lebih baik dari pada apa yang mereka kira atau yang mereka sangkakan dan janganlah kiranya tuntut kami dengan apa yang mereka katakan tentang kami. Dan ampunilah segala dosa kami atas apa yang tidak mereka ketahui.”
Ucapan Syekh Ibnu Atha’illah “celalah dirimu” bukanlah memiliki arti bahwa engkau disuruh untuk mendustakan perkataan manusia atau mencoba mengubah sangkaan mereka terhadapmu. Akan tetapi, maksud yang sebenarnya engkau tidak boleh tertipu atau terpesona dan tidak mengutamakan pengetahuanmu atas sangkaan mereka.
Jika seorang pemuji itu ternyata berbohong, misalnya dengan terlalu berlebihan dalam memuji engkau dan kebohongannya telah diketahui, laksanakanlah sabda Baginda Nabi Muhammad Rasullullah SAW “Lemparkan debu di wajah para pemuji.” Karena pujian seperti itu dilarang.
Demikian pula apabila pujian dapat mendorong orang yang dipuji tertipu dan membuatnya melakukan kesalahan terhadap dirinya sendiri maka laksanakan perintah Baginda Nabi Muhammad Rasullullah SAW “jauhilah pujian karena ia sama dengan tindakan menyembelih seseorang.”
Al-Hikam | Syekh Ibnu Athaillah
Renungan Diri | Muhasabah Jiwa
0 Comments
"Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan".