Anekdot Sufi: Senjata Makan Tuan

بِسْÙ…ِ اللهِ الرَّØ­ْمنِ الرَّØ­ِيم
https://www.muhammadhabibi.com/2019/07/anekdot-sufi-senjata-makan-tuan.html

Di daerah Sajastan, yaitu wilayah Asia Tengah, di antara Iran dan Afganistan, hiduplah salah seorang ulama ahli bahasa yang sangat terkenal. Pada suatu hari dia menasehati putranya: "Wahai anakku, kalau kamu ingin membicarakan sesuatu, pakailah dahulu otakmu. Pikirkan dengan matang, setelah itu, barulah katakan dengan kalimat yang baik dan benar." Katanya dengan serius. 

Setelah beliau menasehati anaknya waktu pun berlalu dan pada suatu hari di musim hujan, ulama ahli bahasa dan anaknya sedang duduk-duduk santai di dekat api unggun di rumahnya. Tiba-tiba sepercik dari api mengenai jubah tenunan yang dari sutera yang dikenakan sang ayah. Dan peristiwa itu juga dilihat putranya, namun dia diam saja. Setelah berpikir beberapa saat barulah anaknya membuka mulut,

"Ayah, aku ingin mengatakan sesuatu padamu, bolehkah?" tanya sang anak.
"Kalau perkataanmu itu mengenai kebenaran katakan saja," jawab sang ayah.
"Ini memang menyangkut sebuah kebenaran," jawabnya sang anak.
"Silakan, katakan saja" kata sang ayah. 
Kemudian sang anak pun berkata, "Aku melihat sebuah benda panas yang berwarna merah." Katanya pada sang ayah.
"Benda apakah itu?," tanya sang ayah padanya.  
"Sepercik api yang mengenai jubah ayah," jawabnya sang anak. 
Seketika itu pula sang ayah langsung melihat jubah yang sebagian sudah hangus terbakar.
"Kenapa kamu tidak segera memberitahukan kepadaku?," kata sang ayah agak kecewa. 
"Aku harus berpikir terlebih dahulu sebelum mengatakan sesuatu, seperti apa yang pernah ayah nasihatkan kepadaku waktu dulu," jawab sang anak dengan lugu. 

Dan sejak itu dia mulai berjanji akan lebih berhati-hati lagi dalam memberikan nasihat pada putranya. Karena dia tidak ingin peristiwa pahit seperti itu terulang kembali. 

*Humor Sufi

Post a Comment

0 Comments