Jauh di Mata dekat di Hati

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ 

Duhai Engkau yang jauh dariku....

Disini aku menunggu kehadiranmu,
Walau tak pasti sampai kapan harus menunggu,
Hanya hati yang mampu bicara kala lidah seolah terbelunggu,
Terdiam disudut sepi menahan gelora akan rasa yang terluah di dada.

Saat mata terpejam hanya jiwa yang sanggup bersabda,
Berharap kau ada disaat keduanya ku buka,
Sebak di dada menahan terpaan rindu yang ada,
Walau tak pasti dirimu entah di mana,
Namun harapan akan selalu ada,
Walau ku tau diriku hanyalah insan biasa.

Begitu banyak untaian kata yang terukir dari tinta air mata,
Terangkai seakan tiada tahu akhirnya,
Tak pernah lelah berharap walaupun hanya dengan seuntai doa',
Terkadang akal berfikir tak mungkin mencintai yang tak nampak dimata,
Namun hati selalu meyakini kau ada namun entah dimana.

Duhai Engkau yang melumpuhkan hatiku...

Walau keadaan tak mempertemukan, percayalah diriku punya segenggam setia,
Yang ku simpan di hati dengan benih-benih doa’ku padaNya,
Kau begitu nyata di hatiku namun kau tiada nampak olehku,
Dengan rasa ini aku berlindung padaNya,
Semoga tak membuatku jauh dari RahmatNya.

Rasa yang datang dariNya akan ku serahkan seutuhnya,
pada Dia yang tiada pernah jauh dari hambaNya,
Agar hadirnmu tak membuatku lupa padaNya,
Karena cinta hanyalah perhiasan dunia kecuali cinta kepadaNya.

"Karena sebaik-baik cinta ialah cinta yang senantiasa bergantung pada Sang Maha Cinta".

Karya: Muhammad Habibi 

( 15 maret 2014 )