Hakikat Cinta

بِسْÙ…ِ اللهِ الرَّØ­ْمنِ الرَّØ­ِيمِ


https://www.muhammadhabibi.com/2014/05/hakikat-cinta.html

Mungkinkah asa ini akan disempurnakan oleh hadirmu, ataukah hanya setakat menghiasi relung hatiku. Tiada usai hati ini untuk selalu merindu. Ku lukiskan bait-bait syair, hanya untuk menuangkan secercah rinduku padamu. Tiada yang mampu kulakukan, tiada pula yang mampu ku untaikan, di kala rindu menelusuri kalbu, tak ada yang sanggup ku katakan, hanya jemari yang menuangkan indahnya kerinduanku padamu. Kini ku sadari, rindu ini sungguh begitu indah menyapa hatiku.

Telah terukir hiasan rindu ini, dengan indah menaungi hatiku. Kau sapa aku, tanpa ada seuntai kata yang terucap. Kau dekap aku tanpa ada sentuhan nafsu. Bila mana kau sadari rasa ini, kelak engkau akan mengerti, betapa sukar hati ini membendung satu kata yang di sebut rindu. Engkau hadir menghiasi jiwaku, bagaikan bintang rindu akan datangnya rembulan. Aku mencintaimu dengan cara yang sederhana, seperti kata yang tak sempat di sampaikan angin namun terasa. 

Hanya dengan sekelip mata, kau hadirkan sebongkah rasa di hati. Terkadang mata ini ingin kupejam, bila  rindu ini tiada mampu ku terjemahkan. Aku ingin mencintaimu dengan cara yang biasa, karena aku bukanlah lelaki yang mulia. Aku tak pernah mengharapkan dirimu sempurna, karena ku tahu diriku hanya insan biasa. 

Di dalam hidupku yang tak sempurna, kau adalah suatu hal terindah yang ku punya. Apa yang ku banggakan dari diri ini, bila kesempurnaan itu yang kuharapkan darimu. Tiada tahta yang kubawa untuk dapatkan cintamu, tiada pula rupa yang indah untuk takhlukkan hatimu, hanya segenggam rasa yang tulus pemberian dari-Nya, yang ku coba untuk nyatakan padamu. 

Cukuplah rasa yang suci ini, ku jaga karena mengharapkan ridho-Nya semata. Walau ku tahu diri ini lemah dan tak berdaya. Bukan ucapan cinta yang kuharapkan darimu, bukan pula kemesraan sebelum engkau halal untukku. Namun yang ku harapkan kita semakin mengerti, bahwa rasa ini semata untuk lebih bisa mencintai pada Sang Maha pemberi cinta. 

Kasih...

Aku tak ingin mencintaimu dengan cara mengiba, karena bisa jadi rasa ini kan menjadi hal yang sia-sia. Jika lebih mencintaimu dari pada Sang Maha cinta. Walau ku tahu, tak semudah itu untuk mewujudkannya. Namun tiada salahnya bagiku untuk tetap menjaga apa yang di sebut cinta. Setiap untaian doa, senantiasa ku munajat pada-Nya, agar kelak jika memang kau di takdirkan untukku, kita akan mengarungi bahtera cinta yang sesungguhnya, namun bila kehendak-Nya menetapkan kau bukan untukku, semoga hati ini damai akan ketentuan dari-Nya. 

Tiada lagi kata yang sanggup ku sampaikan, jika hanya kerinduan yang menghiasi hatiku. Bila mana kau merasakan angin cinta yang berhembus, maka disitulah kidung cintaku menyebut namamu. Kata yang terucap di relung hati, begitu merdu alunan syair cinta tercipta untukmu. Tiada hentinya hati ini merinduimu, walau raga terpisah oleh ruang dan waktu. Namun kau harus tahu, tulusnya rasa ini tiada dusta untukmu. 

Ku ukir namamu di tempat yang tak pernah terlihat, tertulis indah dengan warna-warna cinta. Walau kini dirimu terpisah jauh dari ragaku, namun percayalah, tiada sedikitpun goyah rasaku yang indah untukmu. Tak pernah henti doaku bersenandung padamu, walau tak pasti dirimu bukan milikku. Karena tak ada satupun yang berkuasa menyatukan dua hati kecuali kehendak-Nya. Itulah satu keyakinan yang kutanam dilubuk hatiku. 

Hakikat cinta yang sesungguhnya semakin ku mencintaimu maka bukanlah dirimu yang kulihat, namun pandangan hakiki terhadap yang menciptakan cinta yang sebenarnya yaitu Allah Azza Wa Jalla. 

( 12 Mei 2014 )

Post a Comment

5 Comments

  1. Jika setiap hamba memiliki jiwa yang seperti ini maka dia tidak akan terpedaya atas apa yang di sebut cinta. Yang ada hanyalah kepasrahan semata terhadap pemberian Sang Maha Cinta.

    ReplyDelete
  2. setuju sama akhi ichsan :')

    ReplyDelete
  3. cinta yang sejati krna Allah.

    ReplyDelete
  4. karna hakikatnya cinta pada Allah SWT.

    ReplyDelete

"Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan".