Rasaku yang tercipta untukmu, tiada pernah hilang ditelan waktu. meskipun aku tahu sangat sulit bagiku menyatakannya padamu. Bukan ku tak mampu untuk berucap, bukan pula ku tak sanggup untuk mencurahkan semuanya, namun hanya sekadar isyarat yang selalu ku sampaikan padamu. Karena ku ingin menjaga rasa yang tertanam di kalbu, hingga tiba saatnya diriku meminangmu, dengan kalimat indah yang telah di firman oleh-Nya.
Kasih...
Engkau pun harus tahu, jika selama ini ku tak pernah letih untuk menunggumu. Tak pernah terfikir olehku untuk berpisah denganmu, walaupun ku tahu bahwa tak ada yang abadi di dunia ini. Jujur... hati ini sedih setelah ku tahu semuanya, bahwa ada tirai antara dirimu dan diriku. Derai air mata ini pun tak kuasa membendung sedihku, hingga lirih doa yang terucap di kalbu, menghilangkan sedikit rasa sendu di hatiku.
Aku tak pernah menyesal mengetahui semuanya, aku pun tak menyalahkan waktu yang telah mempertemukan kita, karena darimu aku belajar mencintaimu karena-Nya. Bukan cinta ini yang mengharuskanku memilihmu, bukan pula rasa ini yang menuntutku tuk dapatkan hatimu. namun rasa pemberian-Nya lah ketentuan bagiku, yang harus bisa ku jaga hingga akhir hayat hidupku. Aku sangat bersyukur, pernah di beri rasa untuk mencintaimu, hingga saat duduk dalam pintaku, tak ingin ku melupakan namamu.
Kasih...
Saat ini hatiku tengah dirundung pilu, setelah mendengar semua yang tersembunyi dariku, hingga ku menangis dan meminta, agar rasa ini tak lemah karenamu. Jujur… aku sangat mencintaimu, aku sangat takut kehilanganmu, namun semuanya telah ku jalani, dengan segala rasa yang ada untukmu.
Terkadang rasa yang tertanam dikalbu, lebih dari apapun yang ku mau. Sekalipun ku sangat menginginkanmu. Namun jika ketentuan-Nya tak mempertemukan kita, aku pun sangat bahagia pernah mencintai wanita sepertimu. Bagiku, kau bagaikan bidadari dari surga, walau diriku tak pernah kesana, karena hadirmu telah damaikan hatiku.
Kasih…
Hadirmu hapuskan kesepianku, walau saat ini ragamu terpisah oleh ruang dan waktu. Tak ingin ku lepaskan sedikit waktupun tuk bahagiakan dirimu. Terkadang rasa ini membuatku bisu, bila tak mampu menerka apa yang ada dikalbu. Yang ku tahu aku sangat menyayangimu, dan ingin menjalani hidup ini denganmu, menuju mahligai cinta yang sesungguhnya, saat dimana dirimu dan diriku terikat syariat agama, dan berharap menjadi kekasih-Nya.
Walau kini sudah ku temui, ada tirai yang membentang rasa. Takkan jadi surut kesetiaanku padamu. Aku menyayangimu dengan segala kesungguhanku. Ku serahkan semua ini atas ketentuan dari-Nya. Apalah arti semua ini jika tak bersandar pada-Nya. Tak ingin diriku mencintaimu melebihi patuhku pada-Nya. Karena ku takut, semua ini menjadi tiada berguna.
Kasih…
Entah dengan cara apa aku menyampaikan kidung cintaku padamu. Hatiku merindui dirimu yang jauh di sana. Betapa sukarnya menerjemahkan semua ini. Andai kau tahu, kelak engkau pun akan mengerti, betapa indahnya senandung rinduku menyebut namamu. Hingga terlelap dan terjaga ku selalu menunggumu. Jika memang rasa ini di ridhai oleh-Nya, ku berharap kita di pertemukan di tempat yang terindah. Di saat tak ada dosa kala aku memandangmu, dimana engkau telah halal untukku.
Walau aku sudah tahu atas semua ini, yakinlah aku tetap menyayangimu. Walaupun begitu banyak hamparan tirai yang menghalangiku. Karena aku sangat bersyukur pernah mencintaimu. Dan berharap rasa ini semata karena-Nya, bila memang kita bersatu dalam ikatan suci, semoga kita jadi insan yang hakiki, namun jika memang takdir-Nya tak menyatukan kita, semoga hati ini damai atas semua ketentuan dari-Nya. Karena hatiku meyakini tak ada yang seindah dari ketentuan-Nya.
Karya : Muhammad Habibi
( 21 Mei 2014 )
1 Comments
hanya ksbran yang menunjukkan cinta sejti. Hebat tulisannya.
ReplyDelete"Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan".