(Antara Kaaf dan Nuun)
Sebuah surat Cinta
Terurai nama dari Kauniyah
Dan percikan-percikan tujuh samudera
Yang tersimpan
Antara Kaaf dan Nuun:
Samudera Pertama tentang maujudnya keghaiban
Lewat nama-namaNya yang Indah
Dalam satu yang tak terbagi
Teriring dua nama yang mengepak bagai sayap
Yang di tumbuhi bulu-bulu cinta dan kasih
Samudera Kedua tentang titah
Jagad raya yang bergerak dalam warna-warni
Sejarah ruang dan zaman
Yang saling mengejar dalam riak-riak gelombang
Bergulung-gulung dalam keagunganNya
Samudera Ketiga tentang cinta kasih yang telah
Ditampakkan dalam “Ghaibul Ahadiyah”
Yang mempertemukan kerinduan sejarah
Dan kerinduan "Ilahiyah"
Dan cinta yang manis dalam kepahitan
Sampai pada Kasih yang tulus tanpa kegetiran
Samudera Keempat tentang Kekuasaan
Sang Pangeran Diraja yang mengadili para raja
Para nakhoda dan penumpangnya
Di puncak zaman
Zaman sang agama
Di hari kemudian
Hari kebangkitan sejarah
Juga hari pengadilan sejarah
Samudera Kelima
Tentang pertemuan bayang-bayang dan WujudNya
"Aku dan Dia
Dia dan Aku"
Tak ada jarak dan waktu
Ketika Dia tiba aku tiada
Aku melihatNya aku tiada
Di samudera ini aku di puncak gelombang
Dan tujuh langit yang tak berlapis lagi
Hijab yang terbuka tangan ketiadaanku
Tirai rahasia keabadianku
Dalam Ghaib AhadiyahNya DzatNya
Samudera kelima adalah puncak
Dari segala gelombang yang menggelegak
Akhir dari percik mata air
Dari airmata terakhir
Dzarrah mutiaraku
Samudera Keenam mendendangkan
Lagu-lagu seorang nelayan
Yang mencari bintang-bintang
Cahaya dan arah
Angin dan benua
Benua keabadian yang di bentangkan
Oleh "Shirathal Mustaqim"
Yang di gantung dari ujung benua ke benua
Dari pencarian menuju syahadah
Jembatan yang tegak membentang
Dari uluhati ke jantungNya
Di Singgasana yang ada di hatiku
Usai Syahadah Imanku
Samudera Ketujuh tentang
Jembatan gantung
itu
Yang tampak dimata hati
Lebih tampak ketimbang tampak mata
Sebab ada tiga warna air disitu
Warna air mata cinta kasih
Dari Karunia
Bening bercahaya
Dan warna peka padam penuh dendam
Air mata amarah yang berdebu
Yang menggoreskan sejarah kelabu
Selebihnya warna fatamorgana
Yang menyesatkan jalan lurus
Laksana samudera salju
Dalam impian dahaga musafir
Di tengah padang pasir fatamorgana
Bukan dua warna terakhir yang kupilih
Sebab hanya sewarna yang pertama
Samudera Karunia yang terpilih
Dari sari doa
Amin
pada samudera kelima itu antara dirimu dan Dia
Sangat dekat sekali"
"Carilah tujuh samudera dalam dirimu
jika kau ingin meneguk air kemesraan denganNya"
"Terima kasih sang Guru"
Narasumber dan Karya sang Guru : KHM. Luqman Hakim Ph.D
Di tulis ulang oleh : Muhammad Habibi
7 Comments
Subhanallah Walhamdulillah Allahu Akbar...
ReplyDeleteBetapa banyak rahasia dalam rahasia pada 7 ayat yang sangat agung...
Semoga kita bisa dapat kemesraan sejati dengan ALLAH semata. amin
Alhamdulillah Maha Luas Samudera Ilmu Allah.
DeleteSemoga kita senantiasa di beri petunjuk oleh Allah SWT...
Banyak Rahasia yang masih belum aku ketahui dan masih harus banyak belajar lagi...
ReplyDeleteSalam kenal akhi:)
Wa'alaikumsalam...
DeleteTulisan yg sangat memberi manfaat...
ReplyDeleteBagus.
Terima Kasih.
DeleteSubhanallah...
ReplyDelete"Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan".