بِسْÙ…ِ اللهِ الرَّØْمنِ الرَّØِيمِ
Alangkah sedihnya perasaan yang dimabuk cinta
Hatinya bergelora menahan dahaga rindu
Cinta di genggam meski apapun terjadi
Tatkala terputus, ia sambung seperti semula
Lika-liku dalam cinta, terkadang bertemu surga
Menikmati pertemuan indah dan abadi
Tapi tak jarang pula bertemu neraka
Dalam pertarungan yang tiada berpantai
Diriku mencintaiMu dengan dua cinta
Cinta karena diriku dan cinta karena diriMu
Cinta karena diriku, adalah keadaan selalu mengingatMu
Dan cinta karena diriMu,
adalah keadaanMu yang mengungkapkan tabir
Hingga Engkau yang aku lihat
Baik untuk ini maupun untuk itu
Seluruh Pujian bukanlah bagiku
BagiMu pujian untuk semua itu
Tuhanku, tenggelamkanlah aku didalam cintaMu
Hingga tiada satupun yang mengganguku dalam jumpaMu
Tuhanku, bintang gemintang berkelip-kelip
Manusia terus terlena dalam buai tidur lelap
Pintu pintu istana pun sudah rapat
Tuhanku, demikian malam pun berlalu
Dan inilah siang yang datang menjelang
Aku menjadi resah dan gelisah
Apakah persembahan malamku, Engkau akan terima
Hingga aku berhak memperoleh bahagia
Ataukah itu Engkau tolak, hingga aku akan dihimpit duka,
Demi ke Maha KuasaanMu
Inilah yang akan selalau kulakukan
Selama Engkau berikan aku kehidupan
Demi kemanusianMu,
Andai Engkau usir aku dari pintuMu
Aku tak akan pernah pergi berlalu
Karena cintaku kepadaMu sepenuh kalbu
Ya Allah, apapun yang akan Engkau
Karuniakan untuku di dunia ini,
Berikanlah pada musuh-musuh-Mu
Dan apapun yang akan Engkau
Karuniakan kepadaku di akhirat nanti,
Berikanlah pada sahabat-sahabat-Mu
Karena Engkau sendiri, cukuplah bagiku
Betapa buruknya,Orang yang menyembah AllahHanya lantaran mengharap surga dan ingin diselamatkan dari siksa api neraka Jika seandainya surga dan neraka tak pernah adaApakah kau tidak akan menyembahNya?Diriku menyembah Allah lantaran mengharap ridhaNya semataNikmat dan anugerah yang telah diberikanNyaSudah cukup menggerakkan hatikuUntuk senantiasa menyembahMu
Sulitlah menjelaskan apa itu hakikat cinta
Ia adalah kerinduan dari cerminan perasaan
Hanya orang yang bisa merasakan dan memahami
Bagaimana mungkin
Engkau akan dapat menggambarkan
Sesuatu yang engkau sendiri bagaikan hilang
dari hadapanNya, meskipun wujudmu
Masih ada karena hatimu gembira yang
Bisa membuat lidahmu kelu
Tuhan, seluruh yang aku dengarkan
di alam semesta ini dari ciptaanMu
Kicauan burung, derauan dedaunan
Gemericik air pancuran
Senandung burung tekukur
Sepoian angin, gelegar guruh
Dan kilat yang berkejaran
Kini
Aku pahami itu sebagai pertanda
Atas keagungan diriMu
Sebagai saksi abadi atas keesaan diriMu
Dan sebagai kabar maklumat bagi manusia
Bahwa takkan ada satu pun
Yang bisa menandingi dan menyekutui diriMu
Bekalku memang masih sangatlah sedikit
Sedangkan aku belum jua melihat tujuanku
Apakah aku meratapi takdirku
Lantaran bekalku yang masih kurang
Atau karena jauh di jalan yang akan aku tempuh
Apakah Engkau kelak akan membakarku
Ooo, tujuan hidupku
Di mana lagikah tumpuan harapanku padaMu
Kepada siapa lagi aku harus mengadu?
Ya Allah Semua jerih payahku dan seluruh hasratku di antara segalanya kesenangan-kesenanganDi alam ini, hanyalah untuk mengingat EngkauDan di akhirat nanti, di antara segala kebahagian adalah hanya demi untuk berjumpa denganMu begitupun halnya dengan diriku seperti yang telah Engkau firmankan kini, perbuatlah seperti mana yang Engkau kehendaki
Ya Tuhanku, lenganku telah patah
Aku merasakan kesengsaraan yang hebat atas seluruh
yang telah menimpaku
Aku akan menghadapi seluruh kesusahan itu dengan sabar
Namun diriku masih bertanya-tanya
Dan ingin mencari-cari jawabannya
Apakah Engkau ridha akan diriku
ya Allah
Ooo Tuhan, inilah yang senantiasa
merundung langit pikiranku
Ya Allah
Aku berlindung pada Engkau
Dari apapun yang memalingkan diriku dari Engkau
Dan dari segala hambatan
Yang akan menghalangi Engkau
Dari pada aku
Ya Illahi Rabbi
Malam sudah berlalu
Dan siang akan datang menghampiri
Oh, andaikan malam selalu datang
Tentu diriku akan bahagia
Demi segala keagungan diriMu
Walau Engkau tolak aku mengetuk pintuMu
Aku akan senantiasa menanti di depannya
Karena hatiku sudah terpaut hanya padaMu
ya Tuhanku
Tenggelamkanlah diriku ke dasar
samudera keikhlasan dalam mencintai diriMu
Hingga takkan ada sesuatu yang menyibukkanku
Selain berdzikir padaMu.
Sebuah karya dari Rabi'ah Al-Adawiyyah
Di tulis ulang oleh : Muhammad Habibi
5 Comments
Sungguh diri ini merasa malu skli mmbaca nasehat Rabiah Adawiyah. aku merasa jadi manusia yang masih belum pandai bersyukur pada Allah, sedangkan Rabiah tak ada yang ia cari selan Allah smta :(
ReplyDeleteBeliau itu sang Pujangga cinta sejati dan hanya mencari sang Empunya Cinta yaitu Allah Azza Wa Jalla
DeleteLuar biasa kata-kata bijaknya.
ReplyDeletesangat bermanfaat.
Luar biasa kata-kata bijaknya.
ReplyDeletesangat bermanfaat.
Alhamdulliah semoga keberkahan senantiasa tercurahkan untuk kita.
Delete"Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan".