Gerbang Syahadah

بِسْÙ…ِ اللهِ الرَّØ­ْمنِ الرَّØ­ِيمِ
https://www.muhammadhabibi.com/2018/12/gerbang-syahadah.html

Sebelum dan setelah awal dan akhir 
aku semayam di mutiara yang tak terkhayalkan
sekalipun dalam mimpi
sebab jiwa keghaiban yang tak tertulis
dalam cairan samudera 
masih terbayang di mutiara AL Haq
yang menjadi pila Iradah-iradah
maujudnya kasat cahaya
yang kemilau di dasar samudera


Beribu-ribu abad Nur aku mencarinya 

jauh menusuk batas-batas ketiadaan 
wujud dalam pikiran 
waktu dalam khayalan
warna dalam impian 
musnahnya musnah fana...

Takku kenal lagi saat tanpa ketika itu

bentuk dan rupa 
indah dan rasa
bahkan siapa?

Tiba-tiba hasratku menggebu tak terderu

mendengar bunyi yang jatuh di lantai hati
Perkasa dan Lembut Membelai

Siapakah yang menanggung beban rinduku,

dan dendamku yang di selimuti tirai kasihku?
sipakah yang menerima kembang pertama dan terakhirku?
siapa?
piala keabadian yang ku ukir di atas lembar-lembar daun langit.
bertulis surat-surat cinta yang Agung
dalam kesendirianku?
siapa?

Semua, dan segala yang berbayang dan berukuran

hanya membisu dalam tembok-tembok sunyi

Bukit-bukit daun dan putik bungan sekalipun

bahkan percik air yang terakhir
dan tujuh samudera sekalipun
tanah, hawa, api dan air
tertunduk kelu
akan keagungan rindu dari kembang Arasy
"Betapa tak layaknya keagungan iti pada kami"

Arasy bergetar ketika seruling yang membuluh kerinduan 

tak terperi jua air mata yang menjadi tujuh samudera
dari air mata cinta
tiba-tiba bergelegak ke angkasa

Tiba-tiba namaku tergurat abadi

lewat Qalam dilembar-lembar Lauh

Namaku di sebut-sebut dalam sunyi GhaibNya

sunyi yang melebihi pekat segala
lebih dari khayalan kekosongan

"Telah Kusebut namamu lewat bisikan dan bunyi lirih

KemahaanKu sebelum kau panggil namaKu
lewat gelegak gelombang tujuh samudera
airmatamu...

Hanya hijab-hijab kerinduan ini 

yang mengental cintaKu padamu
sampai bisikan dan kalamKu pun tak terdengar 
apalagi terbaca di bola matamu

Namun siapa yang mengingkari

betapa cahaya di matamu itu 
adalah siksaan panjang dari kesepian 
yang di redupkan?

Siapa yang mengafiri taman cinta kasih

yang di gairahkan nafiri hati?
siapa?"


Sumber dan karya Guru : KHM. lukman Hakim Ph.D
Ditulis Ulang Oleh : Muhammad Habibi

Post a Comment

8 Comments

  1. Mohon tanya apa yang dimaksd dengan..

    Takku kenal lagi saat tanpa ketika itu
    bentuk dan rupa
    indah dan rasa
    bahkan siapa?

    semoga ada pencerhan...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu adalah umpama bagi seorang hamba yang telah fana terhadap dirinya sendiri, ia tak lagi melihat dirinya, yang terlihat hanyak afa'l dan asmanya Allah semata.

      itulah sedikit penjelasan dari saya hamba yang fakir akan ilmu...

      Delete
    2. Terima kasih atas penjelasannya smoga kita slalu melihat semuanya dari Allah dan kembali pada Allah semata.

      Di tunggu artikel selanjutnya.

      Delete
    3. Alhamdulillah kita hanyalah hamba Allah yang senantiasa terus belajar dan banyak melakukan kesalahan. oleh karena itu jangan lupa untuk terus berserah diri hanya pada Allah semata.

      Insya Allah akan bagikan artikel selanjutnya untuk sekadar berbagi.

      Delete
  2. Bagus artikelnya...

    Bnyak rahasia atas semua ciptaan Allah...

    ReplyDelete
  3. Pecerahan yang bermanfaat.

    ReplyDelete

"Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan".