Engkau pun tak harus tahu

بِسْÙ…ِ اللهِ الرَّØ­ْمنِ الرَّØ­ِيمِ



Tak pasti kemanakah ku bawa hati ini, Kemana lagi diri untuk pergi, jika langkah tak 
mengikuti hati, Terhempas ke jurang kerinduan, bagaikan tebing tiada bertepi,
Tak mengerti segala isi dihati, hingga terlena akan rasa yang memayungi.

Heningnya malam, seakan menghiasi sunyinya hatiku,
Melihat tanpa ingin kau tau, merasa tapi tiada terasa,
Diam disudut dinding kerinduan, seakan ada isyarat untuk bersua,
Walau hanya sekedar sejenak, seperti membuka kedua mata,
Ingin ku bawa diri ini, walau tak tau entah kemana.

Bukannya pintaku seperti ini, menapak langkah di tempat sunyi, 

Kini ku sendiri meniti tujuan mencari ketenangan hati,
Seandainya engkau tahu, betapa berartinya dirimu di jiwaku.
Namun tak sanggup untuk mengucap yang tersyirat dihati.

Bukan ku biarkan diri terus terbelenggu, menyembunyikan rasa untukmu,
Biarlah rasa itu menjadi hadiah untukku, yang terindah dalam hidupku.
Bukan tak sanggup menyatakannya, bukan pula tak mampu mengungkapnya.
Rasa itu begitu besar, lebih besar dari apapun, lebih dalam dari tempat

yang terdalam, namun kan ku jaga sampai pada waktuNya.

Tak ingin rasanya hati ini, menodai rasa yang begitu suci,
Bukan ku tak menghormati dirimu, hanya tak sudi jika ada
Nafsu terbesit di hati kecilku, kalau memang setiap insan
Memiliki teman hidupnya, akupun juga akan memilikinya,
Sekalipun harapan itu jatuh pada dirimu, aku tak ingin
Cinta ini kau tahu, sampai aku menjemputmu di jalan syariatNya.

Biarlah aku dan Tuhan ku yang mengetahui rasa ini, tanpa ada yang mencampuri.
Dikala diri terlena, seuntai doa’ itu lebih baik dari pada bersua,
Sekalipun hati sungguh ingin melihatmu. Aku sangat menyayangimu,
Tapi engaku pun tak boleh tahu.


Tunggulah aku di penantian terakhirmu.


( 16 desember 2014 )

Post a Comment

4 Comments

"Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan".