بِسْÙ…ِ اللهِ الرَّØْمنِ الرَّØِيم
Telah berulang kali Syekh Nasruddin mendatangi salah seorang hakim untuk mengurus suatu perjanjian. Akan tetapi hakim di desanya selalu mengatakan tidak punya waktu untuk menandatangani perjanjian tersebut. Keadaan ini selalu berulang sehingga Syekh Nasruddin menyimpulkan bahwa si hakim minta disogok. Tapi kita semua tahu bahwa menyogok itu diharamkan dalam agama. Maka Syekh Nasruddin memutuskan untuk melemparkan keputusan ke si hakim sendiri.
Syekh Nasruddin pun segera menyiapkan sebuah gentong. Gentong itu telah diisinya dengan tahi sapi hingga hampir penuh. Kemudian di atasnya, Syekh Nasruddin mengoleskan mentega beberapa sentimeter tebalnya. Dan selanjutnya gentong itu dibawanya ke hadapan Pak Hakim. Kebetulan pada saat itu juga pak hakim langsung tidak sibuk, dan punya waktu untuk memberi tanda tangan pada perjanjian Syekh Nasruddin.
Syekh Nasruddin kemudian bertanya pada hakim tersebut.
“Tuan, apakah pantas tuan hakim mengambil gentong mentega itu sebagai ganti untuk tanda tangan Tuan ?” tanya Syekh Nasruddin.
Hakim tersenyum lebar. “Ahh, janganlah kau terlalu dalam memikirkannya wahai Nasruddin.” Sahut pak hakim.
Kemudian dia mencuil sedikit mentega dan mencicipinya. “Wah, enak benar mentega ini!” lanjut pak hakim dengan gembira.
“Yah,” jawab Syekh Nasruddin, “Sesuai dengan ucapan tuan sendiri, jangan terlalu dalam.” Jawab Syekh Nasruddin sambil tersenyum.
Dan berlalulah Syekh Nasruddin sambil tertawa.
*Humor Sufi
0 Comments
"Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan".