Istiqamah Cinta

بِسْÙ…ِ اللهِ الرَّØ­ْمنِ الرَّØ­ِيمِ

Kemanakah akan ku bawa rasa ini, kala indahnya rindu selalu menyapa hati. Bila kini aku melangkah tanpamu, bukan berarti engkau jauh dari hatiku. Di keheningan yang terbalut sunyi, senantiasa ku berharap pada-Nya, kelak engkau menyempurnakan separuh hidupku. Menitih perjalanan suka dan duka bersamamu. Mengarungi indahnya bahtera cinta denganmu, hingga di ujung perjalananku, aku masih ingin tetap berada di sampingmu. 

Telah terukir indahnya namamu direlung hatiku, menghiasi setiap langkah kehidupanku. Walau kini engkau tak berada di dekatku, aku menantimu dengan segala kesungguhanku. Sungguh, jika engkau bisa merasakan kidung cinta ini, niscaya kelak engkau akan mengerti, betapa indahnya senandung rinduku menyebut namamu. Tiada letih bagiku untuk menunggu hadirmu, walau ku tahu sukar hati ini untuk jauh darimu. 

Dengarlah duhai kasihku…

Niat suciku tulus untuk menyayangimu, kesungguhanku tulus untuk menjagamu. Ku tak ingin walau sekadar melihat raut wajahmu bersedih, karena kebahagianmu menjadi indah di hatiku. Seandainya engkau tahu, betapa merdunya suara hati ini menyebut namamu. Di kala dirimu jauh dari ragaku, ku simpan jiwamu dalam untaian doaku untukmu. 

Hadirnya dirimu membangunkan hatiku yang terpendam dari rasa cinta. Engkau hapus segala keraguanku tentang cinta. Telah tersemai bunga indah di hatiku, kala pertama kali aku melihatmu. Pertemuan kala itu menghadirkan sebongkah rasa di kalbu, hingga kini ku masih menyimpan sejuta rasa untukmu. Terkadang hanya hembusan angin yang tahu senandung cintaku padamu, di saat ku berkisah akan rasa yang tersirat dihatiku. 

Walau kini aku hanya berteman dengan sepi, takkan melunturkan rasa yang tulus dan suci, yang telah terukir atas pemberian Ilahi Rabbi. Tiada ingin ku ingkari walau keadaanku sendiri, engkau sapa aku di setiap tepian kosong dihati, hingga bunga cinta telah mekar menghiasi hati yang sunyi. Kan ku jaga dengan seuntai doa kala hati merasa resah tanpamu. 

Dengarlah duhai kasihku…

Aku berjanji akan menjagamu dengan segenap jiwaku, aku akan belajar menjadi iman yang sesungguhnya untukmu. Selama tekad itu masih di Kehendaki-Nya padaku, aku akan menyayangimu dengan segala kelemahanmu. Hanya bersandar dalam pinta tempatku mencurahkan semua pada-Nya. Di saat kita masih terhijab oleh pertemuan indah dari-Nya.

Duhai yang ku cinta…

Jadikanlah Dia sabagai tempatmu bergantungnya asa, walau kini cinta tak mempertemukan kita, yakinlah bahwa Dia yang menetapkan cinta dihati kita. Janganlah kau ragu akan ketentuan dari-Nya. Teguhkanlah tekadmu untuk selalu melaksanakan yang telah ditentukan oleh-Nya. Janganlah kau biarkan rasa cinta membuatmu jauh dari rahmat-Nya, begitu juga diriku yang selalu belajar mencintaimu apa adanya. Dengan segala daya yang ku punya, aku hanya mengharapkan ridha-Nya semata. Semoga Allah senantiasa menetapkan hatiku, untuk istiqamah dalam menjaga indahnya cinta untukmu. 

Tiada mulia tempat bergantung dan bersandar kecuali pada Sang Pencipta Allah Azza Wa Jalla.

Qs. At-Taubah : 129
“Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain dari-Nya. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal”

Aamiin...

( 2 september 2014 )

Post a Comment

2 Comments

"Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan".