Tarekat Naqsyabandiyah

بِسْÙ…ِ اللهِ الرَّØ­ْمنِ الرَّØ­ِيم

https://www.muhammadhabibi.com/2019/02/tarekat-naqsyabandiyah.html

Salah satu Tarekat yang sudah banyak pengikut dan penyebarannya di seluruh dunia. Tarekat Naqsyabandiyah dalam penyebarannya umumnya ada di wilayah Asia, Bosnia-Herzegovina, dan wilayah Dagestan, serta wilayah Russia. Tarekat Naqsyabandiyah ini mengutamakan pada pemahaman hakikat dan ajaran tasawuf yang mengandung unsur-unsur pemahaman rohani yang spesifik, seperti tentang rasa. 

Untuk kata Naqsyabandiyah sendiri berasal dari Bahasa Arab yaitu Murakab Bina-i dua kalimah Naqsh dan Band yang memiliki arti suatu ukiran yang terpateri, atau mungkin juga dari Bahasa Persia, atau diambil dari nama pendirinya yaitu Syekh Bahauddin Naqshband Bukhari. Untuk perlu di ingat bahwa di dalam Tarekat Naqsyabandiyah, silsilah spiritualnya kepada Baginda Nabi Muhammad SAW dengan melalui khalifah Hadhrat Sayyidina Abu Bakar RA, sementara itu untuk kebanyakan tarekat-tarekat lainnya memlalui silsilahnya dari pada Khalifah Hadhrat Sayyidina Ali bin Abu Thalib Karramallahu Wajhahu.

Tarekat Naqsyabandiyah di dalam pemahamannya yang meng"isbat"kan Dzat ketuhanan dan "isbat" akan sifat "Maanawiyah" yang maktub di dalam "roh" anak-anak adam ataupun pengakuan di dalam "Fanabillah" maupun berkekalan dalam keadaan "Bakabillah" yang melibatkan zikir-zikir hati.

Pad mulanya Tarekat Naqsyabandiyah ajarannya di daerah Bukhara pada akhir abad yang ke-14, kemudian Tarekat Naqsyabandiyah mulai menyebar ke daerah-daerah tetangga dunia Muslim dalam jangka waktu seratus tahun. Serta perluasan Tarekat Naqsyabandiyah mendapat dorongan baru dengan munculnya cabang dari Mujaddidiyah, yang mana dinamai menurut nama Syekh Ahmad Sirhindi Mujaddidi Alf-i Tsani.

Hadhrat Syekh Bahauddin Naqshband RA mempunyai dua orang Khalifah besar yaitu Hadhrat Khwajah ‘Alauddin ‘Attar RA dan Hadhrat Syekh Khwajah Muhammad Parsa RA, salah seorang ulama yang terkenal dan pengarang kitab Risalah Qudsiyyah. Beliau adalah merupakan ibarat lautan ilmu yang tak bertepi serta dianugerahkan dengan mutiara-mutiara hikmah dari Ilmu Laduni.

Beliau menyucikan hati-hati manusia dengan lautan amal kebaikan. Beliau juga menghilangkan haus dana dahaga sekelian Ruh dengan air dari pancuran Ruhaniahnya.
Beliau pun amat dikenali oleh sekelian penduduk di langit dan di bumi. Beliau juga di ibaratkan bintang yang bergemerlapan yang dihiasi dengan mahkota petunjuk. beliau juga memikul cahaya Kenabian dan pemelihara Syariat Baginda Nabi Muhammad SAW serta rahasia-rahasia.

Tarekat Naqsyabandiyah telah berkata di dalam surat-suratnya yang terhimpun dan tertulis di dalam Maktubat Imam Rabbani, “Ketahuilah bahwa sesungguhnya thoriqoh yang paling Aqrab dan Asbaq dan Aufaq dan Autsaq dan Aslam dan Ahkam dan Asdaq dan Aula dan A’la dan Ajal dan Arfa’ dan Akmal dan Ajmal adalah Tariqah ‘Aliyah Naqshbandiyah, semoga Allah SWT  mensucikan roh-roh ahlinya dan mensucikan rahasia-rahasia Para Masyaikhnya”.

Hadhrat Syekh Bahauddin Naqshband Bukhari RA telah bersujud selama lima belas hari di hadapan Allah SWT dengan kesungguhan dan penuh hina dan rendah diri, serta berdoa memohon kepada Allah SWT agar kiranya ditemukan dengan jalan Tarekat  yang mudah dan senang bagi seseorang hamba untuk mencapai Zat Maha Esa. 

Kemdian Allah SWT mengkabulkan akan doa beliau dan menganugerahkan Tarekat yang khas ini serta masyhur dengan nisbat Naqshband atau digelar Naqshbandiyah.
Untuk arti daripada Naqshbandiyah itu sendiri yaitu “Naqsh” yang memiliki arti lukisan, ukiran, peta atau juga tanda sedangkan untuk arti daripada “Band” memiiki arti terpahat, terlekat, tertampal atau terpateri. 

Jadi secara garis besar Naqshband pada maknanya memiliki arti yaitu “Ukiran yang terpahat” dan maksud dari pad kalimat itu adalah mengukirkan kalimah Allah SWT di hati sanubari sehingga benar-benar terpahat di dalam pandangan mata hati yakni dalam pandangan Basirah. Karena juga di katakana bahwa Hadhrat Syekh Bahauddin Naqshband tekun dan sungguh-sungguh dalam mengukirkan Kalimah Allah di dalam hatinya sehingga ukiran kalimah tersebut telah terpahat di hati beliau.

Tarekat Naqsyabandiyah ini mengutamakan Jazbah Suluk yang mana dengan berkat Tawajjuh seorang Syekh yang sempurna akan terdapatlah kepada seseorang penuntut itu beberapa “Ahwal” dan “Kaifiat” yang dengannya pula Zauq dan Shauq sang penuntut atau penempuh jalan rohani itu bertambah, dan bisa merasakan kelazatan khas zikir dan ibadah serta juga memperoleh ketenangan dan kedamaian hati. 

Perkembangan Tarekat Naqsyabandiyah

Adapun gelaran nama Tarekat Naqsyabandiyah ini mula masyhur  dan terkenal pada zaman Hadhrat Syekh  Bahauddin Naqshband RA. Menurut Hadhrat Syekh Najmuddin Amin Al-Kurdi RA di dalam kitab yang di karangnya “Tanwirul Qulub” bahwa nama Tariqat Naqshbandiyah ini berbeda-beda menurut zaman.

Pada zaman Hadhrat Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq RA sampai pada zaman Hadhrat Syekh Taifur Bin ‘Isa Bin Abu Yazid Bustami RA dinamakan dengan sebutan “Shiddiqiyyah” dan amalan khususnya adalah Zikir Khafi, dan lain sebagainya.

*Dari berbagai sumber

Post a Comment

0 Comments