Biografi Syekh Abdul Qodir Al Jailani

بِسْÙ…ِ اللهِ الرَّØ­ْمنِ الرَّØ­ِيمِ
https://www.muhammadhabibi.com/2018/12/biografi-syekh-abdul-qodir-al-jailani.html

Salah seorang ulama sufi yang masyhur Syekh Abdul Qadir Al Jailani lahir pada hari Rabu tanggal 1 Ramadan di 470 H, 1077 M. Selatan Laut Kaspia yang sekarang dinamakan menjadi Provinsi Mazandaran di negara Iran. Ada dua riwayat mengatakan yang sehubungan dengan tanggal kelahiran al-Ghauts al_A'zham Syekh Abdul Qodir al-Jilani. Pada riwayat yang pertama yaitu bahwa ia dilahirkan pada tanggal 1 Ramadhan 470 H. dan pada riwayat yang kedua menyatakan bahwa Syekh Abdul Qodir Al Jailani lahir pada tanggal 2 Ramadhan 470 H. Tapi sepertinya riwayat kedua lebih dipercaya oleh sebagian ulama. 

Masa muda Syekh Abdul Qodir Al Jailani

Pada saat dia masih muda. Disana Syekh Abdul Qodir Al Jailani belajar dan berguru kepada beberapa para ulama seperti Syekh Ibnu Aqil, Syekh Abul Khatthat, Syekh Abul Husein Al Farra’ dan juga Syekh Abu Sa’ad Al Muharrimi. 

Pada saat usianya 18 tahun Syekh Abdul Qodir Al Jailani sudah meninggalkan Jilan dan menuju ke kota Baghdad yaitu pada tahun 488 H/1095 M. Dan beliau pun tidak diterima untuk belajar di Madrasah Nizhamiyah Baghdad, yang pada saat itu dipimpin oleh Ahmad al Ghazali, yang menggantikan saudaranya adalah Abu Hamid al Ghazali. Saat berada di kota Baghdad Syekh Abdul Qodir Al Jailani belajar kepada beberapa orang ulama sebut saja seperti Syekh Ibnu Aqil, Syekh Abul Khatthat, Syekh Abul Husein al Farra' dan juga Syekh Abu Sa'ad al Muharrimiseim. 

Syekh Abdul Qodir Al Jailani belajar hingga beliau mampu menguasai ilmu-ilmu ushul dan juga menguasai perbedaan-perbedaan pendapat para ulama. Pada suatu ketika Syekh Abu Sa’ad Al Mukharrimi membangun sebuah sekolah di daerah yang bernama Babul Azaj. Dan pengelolaan sekolah tersebut diberikan sepenuhnya kepada Syekh Abdul Qadir Al Jailani. Dia pun mengelola sekolah ini dengan sangat sungguh-sungguh. Kemudaian Syekh Abdul Qodir Al Jailani bermukim disana seraya memberikan nasehat kepada orang-orang yang ada di sekolah tersebut. Sudah banyak orang yang mendapatkan Rahmat bertaubat karena mendengarkan nasehat beliau. Dan banyak pula orang-orang yang bersimpati terhadap beliau, kemudaian datang ke sekolah beliau. Sehingga sekolah itu pun tidak muat lagi untuk menampungnya. Maka oleh karena itu, diadakan perluasan sekolah tersebut.

Murid-murid beliau Syekh Abdul Qodir Al Jailani

Banyak murid-murid beliau yang menjadi ulama terkenal di masanya. Sebut saja seperti Syekh Al Hafidz Abdul Ghani yang menyusun dan menulis kitab Umdatul Ahkam Fi Kalami Khairil Anam. Dan juga ada Syekh Qudamah penyusun kitab figih terkenal yang berjudul Al Mughni.

Perkataan ulama tentang Syekh Abdul Qodir Al Jailani

Menurut Syekh Ibnu Qudamah RA ketika ditanya tentang Syekh Abdul Qodir Al Jailani, beliau pun menjawab,  “kami sempat berjumpa dengan Syekh Abdul Qodir Al Jailani
di akhir hayat  kehidupannya. Kemudian beliau menempatkan kami di sekolahnya. Dia pun sangat perhatian dan peduli terhadap kami. Terkadang beliau mengutus putranya yang bernama Yahya untuk sekadar menyalakan lampu buat kami. Dan beliau selalu menjadi imam dalam shalat fardhu.” 

Dalam riwayat Syeikh Ibnu Qudamah sempat tinggal bersama Syekh Abdul Qodir Al Jailani selama satu bulan sembilan hari lamanya. Dengan kesempatan itu dia gunakan untuk belajar dan berguru kepada Syekh Abdul Qadir Al Jailani hingga beliau meninggal dunia. Beliau merupakan seorang yang ‘alim. Dan beraqidah Ahlu Sunnah, mengikuti jalan jejak Salafush Shalih. Dan dikenal memiliki banyak karamah-karamah. Akan tetapi banyak pula orang-orang yang membuat-buat kebohongan atas nama beliau. Kebohongan itu baik merupakan kisah-kisah, perkataan-perkataan beliau, serta ajaran-ajaran “thariqah” beliau yang berbeda dan menyimpang dengan jalan Rasulullah SAW, para sahabat-sahabatnya, dan yang lainnya.

Syekh Abdul Qodir Al Jailani memiliki kitab Al Ghunyah Li Thalibi Thariqil Haq, kitab yang beliau tuliskan sangat terkenal. Beliau juga mempunyai karya yaitu kitab Futuhul Ghaib. Para muridnya mengumpulkan perkara-perkara yang bersangkutan dengan nasehat dari majelis-majelis beliau. Di dalam pembahasan masalah-masalah sifat, takdir dan yang lainnya, Syekh Abdul Qodir Al Jailani senantiasa berpegang teguh dengan sunnah Rasulallah SAW. 

Syekh Abdul Qodir Al Jailani membantah dengan keras dan bijak terhadap orang-orang yang menyelisihi sunnah Rasulallah SAW. Beliau wafat pada hari Sabtu malam, setelah waktu magrib, yaitu pada tanggal 11 Rabiul akhir yang bertempat di daerah Babul Azaj Syekh Abdul Qodir Al Jailani wafat di kota Baghdad, Irak yaitu pada 561 H/1166 M.

Di tulis ulang oleh : Muhammad Habibi

Post a Comment

2 Comments

  1. salah seorang ulama yang besar pada masanya dan sampai saat ini karya nya masih trsebar ke seluruh dunia.

    semoga Allah mengumpulkan kita bersama orang-orang yang soleh.

    ReplyDelete

"Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan".