Wanita Yang Belum Tersebut Namanya

بِسْÙ…ِ اللهِ الرَّØ­ْمنِ الرَّØ­ِيمِ


Hati yang tak pernah berdusta atas apa yang tengah ku rasa.
Jemari yang tiada henti menuliskan untaian kata untukmu

yang jauh di sana. Perasaanku senantiasa teringat padanya, 
dia yang di sana, pada wanita yang belum tersebut namanya. 
Satu kata yang terucap, bagaikan sejuta makna yang tersirat. 
Keindahan rasaku padamu, menyelimuti segenap ruang-ruang jiwaku.

Kesendirian diri tak pernah jadi kelemahan hati,
menanti belahan jiwa yang sungguh telah dijanji.
Tak sabar rasanya bertemu pada hari yang di nanti,
bersua dengan dia yang sudah lama terpisah,
oleh jarak dan waktu selama ini.

Namun itu tak akan menyurutkan tekadku,
untuk menggapai apa yang telah di tetapkan untukku,
hati ini terasa kuat jika rapuh menghampiri,
mendengar kalimat-Nya nan indah dan terpuji.

Qs. At-Taubah : 129

    “Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain dari-Nya.
     Hanya kepada-Nya aku bertawakkal”


Jika aku bisa meminta, ingin rasanya aku melihatnya saat ini,
walaupun hanya sekadar memandang senyumnya.
Rasa rindu yang begitu besar mengajarkanku arti kesabaran,
menanti pertemuan yang telah di tentukan oleh-Nya.
Pada wanita yang tertulis untukku, di bawah naungan takdirNya.

Begitu indah rasa yang tersirat di hatiku, untuk wanita yang belum
tersebut namanya. Aku akan menantimu, hingga terucap satu nama yang 

indah. Hingga penantian itu tiba saatnya, akan ku simpan dan ku jaga dengan
segenap jiwa raga yang kumiliki.



Karya : Muhammad Habibi 
( 18 desember 2013 )

Post a Comment

1 Comments

"Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan".